Makanan Tradisional Aceh
KUAH BEULANGONG
Kuah Beulangong adalah kari keakraban yang dimasak dan disantap bersama-sama dan menjadi hidangan utama dalam perayaan dan acara berkumpul di Aceh. Hidangan yang memiliki cita rasa khas ini biasanya dibuat dari potongan daging sapi atau kambing yang dimasak dalam kuah yang kaya akan bumbu lokal, santan, dan rempah-rempah aromatik. Dengan rasa yang kompleks dan tekstur yang memuaskan, Kuah Beulangong menjadi pusat perhatian dalam masakan tradisional Aceh, menunjukkan tradisi kuliner dan semangat akan kebersamaan/gotong royong.
SIE REUBOH
Sie Reuboh adalah hidangan khas Aceh yang menggabungkan daging empuk dengan kuah asam pedas, mencerminkan cita rasa kuat dari daerah ini. Hidangan ini terdiri dari daging sapi atau kambing yang dimarinasi dan dimasak dengan campuran bumbu lokal, cuka, dan cabai, menciptakan daging yang kaya dan beraroma. Sempurna bagi mereka yang menginginkan cita rasa tradisional Aceh. Sie Reuboh menawarkan pengalaman kuliner yang menggugah cita rasa kuliner Aceh.
MIE GORENG ACEH
Mie Aceh adalah hidangan mie khas rempah Aceh yang ditumis dengan campuran bumbu aromatik, cabai, dan pilihan seafood atau daging. Dihiasi dengan bawang goreng renyah dan kerupuk Muling. Mie Aceh memiliki rasa gurih menjadikannya hidangan wajib coba bagi siapa saja yang mencari cita rasa sejati dari kuliner Aceh.
KUE BHOI
Kue Bhoi adalah kue bolu Aceh yang menawan, secara tradisional dipanggang dalam cetakan berbentuk ikan, bintang, bunga, dan lain-lain, menambah sentuhan pada rasanya yang lezat. Ringan dan lembut, kue ini sering dinikmati saat acara perayaan dan sebagai camilan sehari-hari. Kue Bhoi juga dijadikan sebagai bingkisan seserahan yang dibawa oleh calon pengantin wanita (Darabaro) untuk calon pengantin pria (Lintoe) pada saat acara pernikahan. Dibuat dari bahan sederhana seperti tepung, telur, dan gula. Kue Bhoi menghadirkan esensi keramahan dan tradisi Aceh dalam setiap gigitannya, menjadikannya simbol manis dari warisan kuliner daerah ini.
TIMPHAN
Timphan adalah camilan tradisional yang sangat disukai di Aceh, dihargai karena teksturnya yang unik dan isian manisnya. Camilan ini dibuat dari adonan tepung ketan dan pisang, dikukus hingga sempurna dan diisi dengan campuran kelapa manis atau srikaya. Dibungkus dalam daun pisang, Timphan bukan hanya camilan yang lezat tetapi juga pengingat nostalgia akan rumah dan kumpul keluarga, menggambarkan kehangatan dan manisnya budaya Aceh.
RUJAK ACEH
Rujak Aceh adalah salad buah yang menyegarkan dan menggugah selera yang menawarkan keseimbangan sempurna antara rasa manis, pedas, dan asam. Hidangan tradisional Aceh ini menggabungkan berbagai buah segar dengan saus berani yang terbuat dari asam jawa, gula aren, dan cabai. Rujak Aceh adalah bukti kemampuan daerah ini untuk mengubah bahan-bahan sederhana menjadi pengalaman kuliner yang menyenangkan.
KUE ADEE
Kue manis ini biasanya dibuat dari tepung terigu atau parutan singkong dengan santan, gula, dan telur, menghasilkan tekstur yang lembut dan kenyal dengan rasa singkong.
EUNGKOT KEUMAMAH
Keumamah adalah salah satu kuliner tradisional masyarakat Aceh yang terbuat dari ikan, yaitu ikan tongkol, cakalang dan tuna. Keumamah juga dikenal dengan sebutan ikan kayu karena teksturnya yang keras seperti kayu. Ikan ini diawetkan dengan beberapa proses pembuatan. Mulai dari pembersihan ikan, perebusan, pengeringan dan penyimpanan. Karena itu, keumamah dapat disimpan selama bertahun-tahun asalkan dijaga agar tetap kering atau tidak lembab.
GULE PLIEK
Kuah pliek u telah menjadi makanan favorit masyarakat Aceh sejak zaman dahulu. Nama kuah pliek u diambil dari salah satu bumbu dasar dalam pembuatan makanan ini, yaitu pliek u atau yang lebih dikenal dengan nama patarana. Pliek u sendiri adalah sisa minyak kelapa yang telah diperas. Di pedesaan Aceh, minyak kelapa ini biasanya digunakan sebagai minyak goreng yang disebut dengan minyeuk reutik. Sedangkan ampas atau daging buahnya dikeringkan di bawah sinar matahari dan dijadikan pliek u. Pliek u ini kemudian digunakan oleh masyarakat sebagai bumbu dasar kuah pliek u.
ASAM UDEUNG
Asam Udeung adalah hidangan udang yang berani dan asam yang menangkap esensi dari masakan Aceh. Udang segar dimasak dalam saus asam jawa yang tajam, diperkaya dengan bumbu dan rempah-rempah lokal. Kombinasi rasa asam dan pedas menciptakan hidangan seafood yang menyegarkan dan menggugah selera, sempurna untuk disajikan dengan nasi putih. Asam Udeung menampilkan rasa berani dan dinamis yang menjadi ciri khas masakan Aceh.
AYAM TANGKAP
Ayam Tangkap adalah makanan khas Aceh yang terbuat dari ayam yang digoreng dengan bumbu dan rempah-rempah khas Aceh, Kebiasaan menyantap ayam tangkap sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat Aceh. Mengolah ayam ini tidaklah sulit, yaitu hanya dengan menggorengnya setelah sebelumnya dibumbui agar gurih saat disantap. Bumbu yang digunakan antara lain bawang putih, merica, kemiri, garam, dan jahe. Setelah dibumbui, ayam kemudian digoreng selama kurang lebih 5-10 menit.